Blog Kajian Tentang Muslimah | Inspirasi | Motivasi |Parenting | Tips | Hukum yang Berkaitan dengan Kewanitaan |

Followers

Total Pageviews

Toko Pakaian Zaman Now

Bisnis On Line

Toko Buku Terlengkap

Toko Buku Online Belbuk.com

Sunday, April 15, 2018

Tips Mengatasi Anak Yang Takut Keramaian


Mengajak anak yang tidak menyukai keramaian ke tempat yang kurang disukainya itu tentu membutuhkan kesabaran yang luar biasa sehingga banyak diantara kita (ibu) yang memilih untuk menghindari keramaian demi kenyamanan anak, atau tidak mengajak anak ikut serta dalam suatu kegiatan, atau hal-hal lain yang berpotensi membuat anak rewel. Tapi ada saat dimana tempat yang kurang disukai anak-anak itu harus tetap dikunjungi, tentu saja dengan mengikut sertakan mereka (anak-anak) didalamnya. Selain untuk mengajarkan anak tentang cara menghadapi dan mengelola perasaannya, mengajak anak pada keramaian atau tempat ramai terutama acara-acara yang bersifat tholabul ilmu dan silaturahim, tentu akan sangat berfaedah untuk mereka dikemudian hari.

Sahabat yang di muliakan Allah..
Disini saya hendak berbagi pengalaman saat menghadapi Putri bungsu kami yang kurang suka keramaian.

Olin kecil kami yang kurang suka keramaian (same with me :D ) mulai memperlihatkan kekurang nyamanan sejak kami sampai di acara tabligh Akbar yang di adakan salah satu pondok pesantren yang berada di tempat tinggal kami. Di mulai dari berlinang air mata sambil bersembunyi di balik kerudung ku, merajuk minta bertemu kakak-kakaknya, hingga akhirnya menangis keras meski tidak kalah keras dari suara yang keluar dari sound system (sound system nya bagus.. ).

"Neng, murangkalihna kunaon (Neng, anaknya kenapa) ?" Seorang ibu berkerudung hitam dengan bross bergambar palestina yang duduk di depan kami terlihat sangat berempati ketika bertanya.

Olin (putri kecil kami) menutup mulutku dengan kedua tangan mungilnya, memintaku untuk tidak bicara. 
Ibu berkerudung hitam yang usianya saya perkirakan seusia teteh sulung saya sepertinya memahami hal itu... 
"Murangkalih nyandak ujianna nyalira-nyalira. Sing sabar wae neng (anak-anak membawa ujiannya masing-masing. Sabar ya Neng) !" ucapnya. Saya tersenyum dan mengangguk mengiyakan sambil mengucapkan 'insyaAllah' di hati, tanpa suara karena Olin sedang ingin umminya tidak membicarakannya.

Mengalah pada anak? Ada saatnya kita mengalah, ada saatnya tegas... Ada saatnya lembut, ada saatnya no kompromi. Semua ada saatnya.

Mengenali alasan anak menangis kemudian berempati padanya memungkinkan hati, lisan dan tangan kita terkondisi untuk tetap tenang tak terpengaruh untuk melakukan sesuatu 'di luar kontrol'.

Ada saat dimana anak membutuhkan tangis untuk 'keluar' dari 'masalahnya' dan membuat hatinya kembali kondusif. Dan saat itu, pengertian dan penerimaan kita sebagai ibunya sangat penting artinya bagi mereka.

Terima mereka, fahami perasaan mereka, dan bersabarlah atas mereka ... !!

Sekitar 1,5 jam kemudian, Olin mulai balik memeluk saya dengan sangat erat.

"Kepalaku serasa mau pecah. Disini rame." dan dia mulai menjelaskan alasannya menangis selama sekian waktu sebelumnya. Tentu saja anak-anak belum bisa memahami 'bising' yang berkecamuk dihati kita yang menunggunya menyelesaikan tangisnya di antara suara riuh orang-orang dan suara dari sound system :D

"De Olin ingin menggambar, menulis dan mewarnai di buku ummi." 
Sebelum berangkat, saya menyiapkan buku tulis, buku mewarnai, buku gambar, potlot, pensil warna, penghapus, lem dan gunting yang di persiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan dia jenuh. Dan dia memilih buku tulis saya dan pulpen untuk menggambar.

Finally, Alhamdulillah... Menjelang akhir-akhir acara, dia mulai bisa menikmati tabligh Akbar itu dengan caranya sendiri, dengan buku tulis, pulpen, imajinasinya serta pandangan mataku yang harus tertuju padanya.

Sahabat ummahat yang di muliakan Allah,
Bersabarlah ya Bu! Bersabarlah dalam menghadapi buah hati amanah Allah ini. Semua ada saatnya, semua kerewelan yang ada tidak akan lama.
Semua itu, Bu... Semua itu akan menjadi jejak yang mempengaruhi perkembangan buah hati kita serta menjadi saat-saat yang kan di rindukan.

Allohu a'lam bishshowab

Related Posts

No comments on Tips Mengatasi Anak Yang Takut Keramaian

Post a Comment