Ba'da maghrib hari itu, seorang bayi dibawa ke ruang IGD di
ruangan yang sama dimana saya juga sedang diperiksa sebelum masuk ruang
perawatan di sebuah rumah sakit di kota kami. Saya tidak terlalu memperhatikan
kondisi bayi tersebut karena kondisi saya yang kurang memungkinkan bahkan
sekedar untuk melihat keadaannya, hanya bisa mendengar tangisannya yang
menyayat hati.
Terlihat beberapa wajah penuh kekhawatiran yang saya yakini
sebagai orang tua bayi tersebut.
Seorang Ibu muda berkerudung coklat susu tampak menangis di
samping laki-laki muda, di samping mereka tampak dua orang ibu yang saya taksir
se-usia ibu saya. Seorang laki-laki yang lebih tua sedang berbicara dengan
perawat tepat di samping suami saya.
" Bayinya sepertinya harus dirujuk ke rumah sakit yang
lebih besar, kondisinya bertambah parah." suara Bapak yang sedang
berbicara dengan perawat itu jelas terdengar ditelingaku.
"Yaa Robb..sembuhkan bayi itu!" lirihku dalam
sakitku. Teringat wajah mungil batita kami yang sedang menunggu kami di rumah.
Lalu datang seorang ibu (entah siapa), usianya mungkin
seusia dua ibu yang saya lihat datang bersama orang tua bayi itu. Ibu itu
menghampiri keluarga bayi tersebut, meminta izin melihat kondisi si bayi yang
tak kunjung berhenti menangis.
"Boleh ibu lihat anaknya, neng?" keluarga si bayi
sepertinya mengiyakan karena saya lihat ibu itu mendekati bayi itu.
"Neng, sepertinya bayinya kembung. Coba di oles-oles
dengan minyak telon atau minyak kayu putih!" ujar Ibu yang belakangan kami
ketahui sebagai salah satu keluarga pasien yang juga sedang berada di IGD.
Dan, masyaAllah ...laa Haula walaa quwwata Illa Billahil
'aliyyil 'adziim, setelah dioles minyak telon si bayi langsung buang angin
lumayan keras hingga saya yang berada beberapa meter dari mereka bisa
mendengarnya dengan jelas. Dan dengan izin Allah, bayi itu berhenti menangis,
kembali mau minum ASI pada Ibunya dan Qodarulloh 'alaa kulli syaiin
dokter menyatakan bayi itu sembuh total dan bisa kembali ke rumah tanpa harus
bermalam di rumah sakit ataupun dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
Alhamdulillah... Alhamdulillah 'alaa kulli syaiin
Alhamdulillah.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Setiap bayi, anak-anak dan mungkin kita orang dewasa mungkin
pernah atau sering mengalami kembung di perut.
Kembung di perut seperti halnya masalah-masalah lain pada
tubuh pastilah akan terasa tidak nyaman, kondisi ini seringkali juga memicu
mual, pusing kepala sampai muntah-muntah.
Kembung sendiri diakibatkan oleh beberapa macam. Kembung
ringan biasanya disebabkan oleh masuknya gas nitrogen dan oksigen saat makan
(pada bayi, saat menyusu).
Kembung juga bisa disebabkan oleh makanan yang mengandung
gas dan merangsang, seperti minuman bersoda, ataupun makanan yang asam dan yang
pedas.
Penyebab lainnya bisa karena dipicu oleh adanya bakteri atau
kuman didalam perut.
Namun jika kembung terjadi terus menerus kemungkinan besar
terjadi karena adanya kelainan yang membuat tubuh sulit mencerna makanan dan
menyalurkannya kedalam usus. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya sumbatan
di usus.
Lalu, bagaimana kita tahu apakah itu kembung atau bukan?
Biasanya bayi yang mengalami perut kembung akan mengeluh tidak nyaman.
Keluhannya bisa berupa rewel, enggan menyusu, menangis terus-menerus, atau
untuk anak yang sudah agak besar bisa mulai mengatakan ketidaknyamanannya.
Susah buang angin dan sering bersendawa merupakan ciri
lainnya.
Perutnya agak membesar, agak keras dan terlihat tegang.
Terdengar bunyi 'bung-bung' saat kita mencoba mengetuk-ngetuk perutnya.
Lalu, apa yang harus kita lakukan saat bayi mengalami perut
kembung?
Saya sering menjumpai saat-saat dimana bayi mengalami
perut kembung. Agak sulit memang mendeteksi apakah bayi itu kembung atau justru
mengalami sakit yang lain, karena bayi belum bisa mengeluhkan sakitnya.
Tapi gejala-gejala yang saya tuliskan insyaAllah bisa
menjadi gambaran untuk pertolongan pertama saat bayi tiba-tiba rewel sampai
enggan menyusu dan perutnya tiba-tiba agak membesar dan terasa keras.
Qodarulloh, 4 balita kami dulu sering mengalami hal itu
bahkan sampai mereka besar.
Berikut saya tuliskan beberapa pengalaman saya saya
menghadapi anak yang sedang mengalami perut kembung :
1. Membaluri perut anak dengan minyak telon atau minyak kayu
putih. Cukup dibaluri, tidak harus di pijat-pijat karena memijat bisa memperburuk
keadaannya.
2. Untuk bayi yang sudah mulai diberi MP ASI, berikan dia
minuman yang hangat. Minuman yang hangat bisa merangsangnya untuk buang angin.
3. Posisikan bayi dengan posisi yang memudahkannya untuk
buang angin. Bisa di jongkokkan atau posisi lainnya yang memungkinkannya untuk
mudah buang angin.
4. Untuk bayi yang masih dalam masa ASI eksklusif, cukup
gendong dia dengan posisi bayi didekap (seolah bayi berdiri) lalu di usap-usap
bagian belakang perut dan punggungnya pelan.
Semua ini untuk perut kembung ringan yang bukan diakibatkan oleh
kelainan pada usus atau hal lainnya yang membutuhkan perawatan intensif.
Semoga bermanfaat. :)
No comments on 4 Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi Secara Alami Tanpa Harus Ke dokter
Post a Comment