Blog Kajian Tentang Muslimah | Inspirasi | Motivasi |Parenting | Tips | Hukum yang Berkaitan dengan Kewanitaan |

Followers

Total Pageviews

Toko Pakaian Zaman Now

Bisnis On Line

Toko Buku Terlengkap

Toko Buku Online Belbuk.com

Wednesday, March 28, 2018

6 Tips Mengelola Keuangan Bagi Orang Tua dalam Menghadapi Tahun Ajaran Baru Putra-Putrinya


Tahun ajaran baru yang bertepatan dengan hari raya beberapa tahun terakhir ini lumayan membuat para orang tua yang memiliki anak sekolah lebih dari satu lumayan 'repot'.

Saya teringat tulisan Ayah saya (Allohu yarham) di majalah bina dakwah yang beliau tulis di awal tahun 90 An. Beliau menulis dalam rubrik khusus 'Gerentes Hate' tentang kondisi seperti yang sedang terjadi sekarang ini.

Kondisi 'repot' di tahun ajaran baru ini sangat terasa oleh orang tua dengan banyak anak (Apa sendiri tiap tahun menyekolahkan 5 orang anak dan 1 sepupu kami. Jumlah yang lumayan..hee).
Dan itu terjadi pada kami sekarang, saat semua anak kembali ke bangku sekolah sedangkan baju-baju seragam mereka harus mulai diganti karena ukurannya yang semakin kekecilan.

Kebutuhan seragam (baju, kerudung, sepatu, celana, dsb), buku-buku tulis, tas, dan semua yang berhubungan dengan itu.. Semua itu bukan hal yang bisa tiba-tiba ada setelah kita mengatakan, "ok, i'll buy it."
Tidak, semua kebutuhan itu tidak ujug-ujug criiing ada di depan mata.

"Saya bingung. Anak-anak butuh ini itu, sedangkan sepeser rupiahpun kami tak punya." jika sebagian orang tua mengatakan hal seperti ini, bukan karena mereka ingin mengeluhkan keadaannya, mereka hanya butuh bicara dan ada baiknya kita mendengarnya tanpa berkomentar apapun padanya.

Hatinya sedang gundah, tapi dia tidak akan mengalah. Percayalah!

Hari-hari seperti ini, keberadaan para aghniya yang dermawan untuk meringankan beban para orang tua, saudaranya seaqidah, sangat di butuhkan. Untuk meringankan meski hanya sedikit dari banyak beban yang mereka pikul di pundak mereka..
Dengan cara apa? Mari kita lihat kiri kanan tetangga kita, adakah yang membutuhkan uluran tangan kita?
Kita? Memangnya saya juga aghniya? Kekayaan itu semuanya milik Allah.
Jadi?

Mencari pinjaman atau menjual barang yang bisa di jual menjadi pemandangan biasa ketika tahun ajaran baru.

Ada yang bahkan menggadaikan maharnya untuk membeli buku tulis anak-anaknya. Ada? Ada, dan saya menyaksikannya.

Subhanalloh, begitulah orang tua... Kalimat, "yang penting mah kebutuhan anak-anak tercukupi" bukan hanya slogan semata, karena ia nyata, nyata ada dan berlaku di sekitar kita..

Di sini saya ingin berbagi pengalaman agar tahun ajaran baru tidak membuat kelimpungan karena besarnya kebutuhan sedangkan anggarannya tak tersedia.

1. Sejak jauh-jauh hari, buatlah list kebutuhan untuk tahun ajaran baru sekaligus lebaran (jika itu bertepatan dengan lebaran). Tentukan anggaran maksimal untuk semua list yang di buat.

2. Buat pos tabungan khusus untuk berusaha memenuhi anggaran yang sudah di buat. Usahakan jangan mengusik pos ini untuk keperluan apapun.

3. Hindari hutang. Berhutang membuat kita kesulitan mengatur pos tabungan.
Menghindari bukan berarti tidak boleh sama sekali, untuk sebagian orang seringkali berhutang justru menjadi semacam pecut untuk berusaha bekerja lebih giat agar bisa memenuhi semua pos anggaran termasuk usaha melunasi hutang. Allohu a'lam.

4. Membuat pos khusus dan tidak mengusiknya bukan berarti mengajak kita untuk pelit bin kikir. Membuat list anggaran lalu menabung untuk kebutuhan itu justru seharusnya membuat kita jadi semakin semangat dan bergairah untuk bersedekah lebih banyak dari sebelum-sebelumnya. Jika untuk urusan hari esok di dunia saja kita rela menabung, apalagi untuk urusan akhirat yang kekal.


5. pepatah 'berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu lalu bersenang-senang kemudian' sepertinya kalimat yang tepat untuk menggambarkan proses ini. Lupakan hal-hal konsumtif, tahan dulu untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu di butuhkan.

6. Gajinya tidak cukup untuk ditabung? Jangan dulu beranggapan gajinya terlalu kecil dan sedikit untuk disisihkan, pikiran kita mempengaruhi rasa lapang dan syukur di hati kita
Jika kita berpikir kalau rizki kita sedikit dan membuat kita sulit apalagi untuk menabung, maka hati kita akan sempit dan akan begitu juga dengan kehidupan kita. Sebesar apapun rizki yang Allah beri, tak kan membuat kita merasa cukup apalagi sampai merasa berlebih jika rasa syukur tak ada didalam hati.
Namun sebaliknya, jika kita berpikir akan cukup dan banyaknya rizki yang Allah berikan insyaAllah Allah akan lipatkan rizki kita dengan hati yang lapang, materi yang selalu berlebih meski nominal yang ada seolah tak masuk akal untuk menjadikannya berkecukupan bahkan berlebih.
Rizki Allah memang tidak pernah akan bisa di matematika kan oleh otak terbatas manusia.

Bersyukurlah dan berusahalah, insyaAllah Allah yang akan memudahkan jalannya.

Related Posts

No comments on 6 Tips Mengelola Keuangan Bagi Orang Tua dalam Menghadapi Tahun Ajaran Baru Putra-Putrinya

Post a Comment